Wilayah Rawan Bencana Gunung Guntur
NO.
|
Kawasan Rawan Bencana I (Hazard Zone I)
|
Kawasan Rawan Bencana II (Hazard Zone II)
|
Keterangan
|
1.
|
Kecamatan Samarang : sebanyak 10 desa
|
Kecamatan Samarang : sebanyak 1 desa
|
Kawasan Rawan Bencana I : berada pada radius 8 km lebih
Kawasan Rawan Bencana II :
berada pada radius 5 km
|
2.
|
Kecamatan Tarogong Kidul : 3 desa
|
Kecamatan Tarogong Kidul : 2 desa
| |
3.
|
Kecamatan Tarogong Kaler : 11 desa
|
Kecamatan Tarogong Kaler : 7 desa
| |
4.
|
Kecamatan Banyuresmi : 5 desa
|
Kecamatan Banyuresmi : 3 desa
| |
5.
|
Kecamatan Leles : 12 desa
|
Kecamatan Leles : 2 desa
| |
6.
|
Kecamatan Kadungora : 9 desa
| ||
7
|
Kecamatan Garut Kota : 1 kelurahan
|
Tingkat Isyarat Gunung Berapi di Indonesia
| ||
Status
|
Makna
|
Tindakan
|
AWAS
|
|
|
SIAGA
|
|
|
WASPADA
|
|
|
NORMAL
|
|
|
Tipe Gempa
|
Keterangan
|
Frekuensi Tinggi
|
Frekuensi dominant berkisar antara 5-15 Hz. Disebabkan oleh sesar atau mendatar
|
Frekuensi Rendah
|
Frekuensi dominant antara 1-5 Hz. Peneyebab karena proses tekanan cairan (fluida)
|
Multifase
|
Mengandung frekuensi rendah dan tinggi yang merupakan proses kombinasi
|
Ledakan
|
Disebabkan oleh letusan yang sifatnya explosive. Sinyal mengandung gelombang udara juga gelombang tanah.
|
Tremor
|
Tremor adalah sinyal yang kontinyu dengan durasi menit sampai beberapa hari. Frekuensi dominant 1-5 Hz
|
Periode Sangat Panjang
|
Periodenya dari 3 sampai 20 detik yang disertai dengan letusan gas belerang
|
Dangkal
|
Proses bukan vulkanik yang dapat menimbulkan gelombang gempa. Contoh, gerakan salju,.
|
Gempa bumi ( Seisme ) adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumi yang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi) ( lampiran ). Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.Terdapat dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal mula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba tiba sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi.
1. Penunjaman antara kedua lempeng samurdra (lampiran)
2. Penunjaman antara lempeng samudra dan lempeng benua ( lampiran )
3. Tumbukan antara kedua lempeng benua ( lampiran )
saling menjauh, atau saling menggelangsar. Karena tepian lempeng yang tidak rata, jika bergesekan maka, timbullah friksi. Friksi inilah yang kemudian melepaskan energi goncangan.
- Gempa Vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah. Gempa ini disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah.
- Gempa Runtuhan adalah gempa local yang terjadi apabila suatu gua di daerah topografi karst atau di daerah pertambangan runtuh. Sifat gempa bumi runtuhan : Melalui runtuhan dari lubang-lubang interior bumi.
Sebenarnya mekanisme gempa tektonik dan vulkanik sama. Naiknya magma ke permukaan juga dipicu oleh pergeseran lempeng tektonik pada sesar bumi. Biasanya ini terjadi pada batas lempeng tektonik yang bersifat konvergen (saling mendesak). Hanya saja pada gempa vulkanik, efek goncangan lebih ditimbulkan karena desakan magma, sedangkan pada gempa tektonik, efek goncangan langsung ditimbulkan oleh benturan kedua lempeng tektonik. Bila lempeng tektonik yang terlibat adalah lempeng benua dengan lempeng samudra, sesarnya berada di dasar laut, karena itu biasanya benturan yang terjadi berpotensi menimbulkan tsunami.
Menurut Fowler, 1990 mengklasifikasikan gempa berdasarkan kedalaman fokus sebagai berikut:
· Gempa dangkal : kurang dari 70 km
· Gempa menengah : kurang dari 300 km
· Gempa dalam : lebih dari 300 km (kadang-kadang > 450 km)
Anatomi Gempa
Ilmu yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi. Ilmu ini mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi di saat gempa, bagaimana energi goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana energi ini dapat menimbulkan kerusakan, serta proses penunjaman antar lempeng pada sesar bumi yang menyebabkan terjadinya gempa.
· Gempa Tremor merupakan gempa yang menerus terjadi disekitar gunungapi, jenis gempa ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Tremor Harmonik, getaran yang menerus secara sinusoidal. Kedalaman sumber gempa diperkirakan antara 5 – 15 Km dan
2. Tremor Spasmodik, getaran terus menerus teapi tidak beraturan. Sumber gempabumi diperkirakan mempunyai kedalaman antara 45 - 60 Km
Salah satu contoh dari tremor adalah letusan tipe Hawaii yang selalu berulang tiap beberapa detik dan akan berakhir dalam waktu yang cukup lama. Tremor yang ditimbulkan oleh letusan-letusan tersebut selalu berulang-ulang, sehingga dalam seismogram terlihat sebagai getaran yang menerus saling bertumpukan.
Membedakan Tremor dengan Gempa.
Gempa dan tremor dapat dibedakan dengan mudah bila dilihat pada rekaman seismograf. Getaran tremor berupa getaran yang terus menerus, tidak dijumpai dimana awal dari getarannya secara jelas. Getaran gempa berupa getaran yang besar dan mendadak sangat mengejutkan tentusaja.
Dibawah ini perbandingan dua jenis rekaman tremor dan rekaman gempa. Perhatikan goyangan tremor yang terus-menerus terekam. Tremor sering dijumpai ketika terjadi aktifitas magmatik (vulkanik).